Thursday 27 December 2018

Rukun Shalat

Rukun Shalat - Hi, friend Ilmu Agama, in this article entitled Rukun Shalat, we have prepared this article well and concise to be easy to understand for you to read and can be taken inside information. hopefully the contents of the post that we write this you can understand and useful. okay, happy reading.

Rukunshalat merupakan perkara atau amalan yang harus dikerjakan oleh orang yang wajib shalat. bila tertinggal salah satunya maka shalatnya tidak sahatau batal. rukun shalat terdiri dari:

1. niat

Setiap amal perbuatan harus didasari niat ikhlas karena Allah SWT bukan karena terpaksa ia atau niat lainnya firmannya:


                                           وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus "(Qs.Al-bayyinah:5).

Rasulullah bersabda:
Sungguh segala perbuatan tergantung pada niatnya dan sungguh bagi setiap orang apa yang diniatkannya "(HR jama'ah dari Umar Bin Khattab).

Niat artinya "sengaja", yaitu menyengaja untuk mengerjakan suatu perbuatan karena Allah. hakekatnya adalah di dalam hati yaitu dorongan atau keinginan yang kuat untuk mengerjakan sesuatu. suatu niat tergambar dari rangkaian perbuatan yang ia lakukan kita dapat mengetahui keinginan hati seseorang dari rangkaian perbuatan yang ia lakukan bukan dari ucapannya. walau kita bisa memahami perkataan seseorang. "Saya mau shalat" atau "Saya mau makan" namun Ia hanya sebatas ucapan yang sudah terbukti kebenarannya bila telah dilakukan.

Kita juga memungkinkan untuk melapalkan atau "memproklamirkan" keinginan atau maksud kita untuk membimbing hati dan lebih menguatkan Azzam (keinginan/ maksud hati) atau niat seperti "saya mau shalat", "Saya mau berangkat ke kantor", atau "Saya harus rajin belajar" dan lain-lain.

Dalam kitab Ibadatul Mu'kmin, Amru Khalid menuliskan bahwa satu malam Rasulullah dihampiri oleh Aisyah untuk mengajak tidur bersama. Rasul menjawab, "biarlah Sejenak aku berdiri( shalat) untuk Tuhan".ku coba renungkan, dengan ucapannya "biarlah Sejenak aku berdiri salat untuk Tuhanku" hasrat Rasulullah untuk salat semakin tidak terbendung.

Bacaan "ushalli" tidak ada satu Hadis pun menjelaskan tentang rangkaian ya tersebut. tidak juga dengan imam Syafi'i, peletak mazhab Syafi'iyah. dalam kitabnya, Al Umm, Ia hanya membolehkan "menjaharkan" niat saja. maknanya, melafalkannya dengan lisan, namun tidak merangkai bacaan "ushalli" lafaz tersebut diajarkan turun temurun oleh para ulama dan Ustadz.

Oleh karena itu Mari kita pahami hakekat niat yang letaknya dalam hati. Allah Maha mendengar dan maha mengetahui setiap hasrat dan niat baik waktu tidak diucapkan, Mari kita kembali kepada tuntunan Rasulullah. beliau tidak pernah menjaharkan niat salat dengan bacaan "ushalli" dan sejenisnya.

Namun jika anda merasa nyaman dan memandang perlu ushalli untuk membimbing hati atau memperkuat niat dalam hati, Maka dipersilahkan. dengan catatan Jangan sampai tidak mau melakukan suatu Amal atau salat karena tidak hafal lafadz ushalli.

2. Berdiri

Berdiri yang disyariatkan dalam shalat adalah berdiri tegak bagi orang yang kuasa (bisa) firman Allah SWT:

                                                                                          حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

"Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu". (QS. Al-Baqarah : 238).

Hadits dari Imran bin Husain ia berkata,
Saya pernah sakit wasir kemudian saya menanyakan kepada Nabi SAW tentang shalat, maka beliau menjawab shalatlah dengan berdiri, jika tidak mampu maka duduklah, jika tidak mampu maka berbaringlah. (HR Bukhari)

Mengerjakan shalat sunat boleh dilakukan dengan duduk meskipun mampu berdiri hanya saja pahala yang ia peroleh tidak sama dengan orang yang mengerjakan shalat berdiri, Rasulullah SAW Sallam bersabda yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar Ra: Salat seseorang jika duduk sama Niatnya dengan separuh sahabat (HR Bukhari dan Muslim).

3 Takbiratul Ihram

Yang dimaksud dengan Takbiratul Ihram adalah mengucapkan Allahu akbar sebagai tanda dimulainya shalat. bersamaan dengan Takbiratul Ihram kedua tangan diangkat sejajar dengan bahu dan ibu jari, disejajarkan dengan daun telinga. berdasarkan hadits dari Ibnu Umar: Bahwa Rasulullah mengangkat kedua tangannya seluruh bahunya bila ia memulai shalat. bila takbir hendak ruku dan bila mengangkat kepalanya dari dari ruku, ia mengangkat kedua tangannya juga, Seraya mengucapkan sami'allahu liman hamidah Rabbana walakal hamdu. namun tidak melakukan hal itu ketika hendak sujud (muttafaqun Alaihi).

Dalam hadis lain dari while seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud: "Sehingga kedua tangannya sejajar dengan bahunya serta jempolnya sejajar dengan telinganya".

Kemudian telapak tangan kanan diletakkan di atas punggung telapak tangan kiri dan keduanya berada di atas dada (ulu hati) berdasarkan riwayat dari Walid ia berkata: "Saya salat bersama Rasulullah SAW dan beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kiri di atas dadanya" (HR. Ibnu khuzaimah).

4. Membaca surat Al Fatihah

Membaca Al Fatihah wajib berdasarkan hadis hadis yang sahih antara lain hadits yang bersumber dari ubadah bin shamit bahwa Rasulullah Shallallahu salam bersabda: "Salat seseorang tidak sah tanpa membaca fatihatul kitab (surat Al Fatihah)". (HR Bukhari Muslim).

5. rukuk 

Allah SWT berfirman:


                                                                  يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱرْكَعُوا۟ وَٱسْجُدُوا۟ وَٱعْبُدُوا۟ رَبَّكُمْ وَٱفْعَلُوا۟ ٱلْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Hai orang-orang yang beriman rukuklah kamu sujudlah kamu dan sembahlah Tuhanmu. (QS. Al-Hajj : 77).

Rukuk adalah membungkukan tubuh kedua tangan memegang kedua lutut, ketika rukuk harus tuma'ninah, yaitu dilaksanakan dengan tenang dan perlahan. Rasulullah SAW bersabda: "Seburuk buruk pencuri adalah orang yang mencuri dari shalatnya. para sahabat bertanya, ya Rasulullah Bagaimana caranya mencuri dari salat itu. beliau menjawab, tidak disempurnakan rukuk dan sujudnya, atau katanya tidak diluruskan punggungnya ketika rukuk dan sujud. (HR Ahmad, Thabrani, Ibnu Majah, Ibnu khuzaimah dan hakim dari Abu qatadah).

6. I'tidal

I'tidal yaitu bangkit dari rukuk dan berdiri lurus dengan tuma'ninah tenang dan perlahan Rasulullah SAW bersabda: "Kemudian Bangkitlah i'tidal hingga berdiri lurus". (HR Bukhari Muslim Dari Abu Hurairah).

Hadis yang bersumber abu humaid mengenai sifat salat Rasulullah: "jika beliau mengangkat kepalanya maka beliau berdiri lurus hingga kembali setiap ruas punggung ke tempat semula". (HR Bukhari Muslim).

7. Sujud

Setelah i'tidal, kemudian bersujud sembari mengucapkan takbir dengan meletakkan kedua lutut terlebih dahulu disusul kemudian oleh Kedua telapak tangan.

Allah SWT berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman rukuklah kamu sujudlah kamu dan sembahlah Tuhanmu".

Hadis yang bersumber dari Abu humaid as Saidi mengenai cara sujud Rasulullah: "Apabila Rasulullah sujud beliau meletakkan Kedua telapak tangannya dengan tidak meletakkan kedua lengannya dan tidak merapatkannya ke lambung ujung jari jari kakinya dihadapkan ke arah kiblat". (HR Bukhari).

Hadits lain yang bersumber dari wail Bin hujr bahwa ia melihat Rasulullah bersujud: "Jika Rasulullah sujud beliau meletakkan kedua lututnya sebelum Kedua telapak tangannya dan jika bangun beliau mengangkat Kedua telapak tangannya sebelum kedua lututnya". (HR Tirmidzi Nasa'i dan Abu Daud).

Sujud dilakukan pada 7 bagian anggota badan yaitu dahi, hidung, kedua belah telapak tangan, kedua lutut, kedua ujung jari kaki kanan dan kiri, berdasarkan hadis yang bersumber dari Ibnu Abbas RA ia berkata: "Aku diperintahkan untuk bersujud di atas 7 tulang yaitu dahi Seraya menunjuk pada hidungnya, kedua belah tangannya, kedua lututnya, dan kedua ujung kakinya". (HR muttafaqun Alaih).

8. Duduk diantara dua sujud

Rasululloh SAW bersabda dari rifa'ah bin rafi: "Jika engkau sujud maka mantapkanlah sujudmu, jika engkau duduk, maka duduklah diatas kaki kirimu."(HR. ahmad).

9. Duduk tasyahud akir

Ketika salat hendak selesai dikerjakan, setelah sujud yang kedua, kemudian duduk tawaruq untuk melakukan Tasyahud akhir. duduk tawaruq, yakni duduk dengan cara menyilangkan kaki kiri di bawah kaki kanan sedangkan kaki kanan bertumpu pada ujung jari yang dilipat ke bawah menghadap ke kiblat.

Hadits dari Abu humaid ketika menjelaskan tata cara shalat Nabi SAW: "Jika duduk di rakaat kedua beliau (Nabi SAW) duduk di kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya (duduk iftirasy) jika beliau duduk di rakaat terakhir beliau mengeluarkan kaki kiri dan menegakkan kaki kanannya duduk di lantai saat itu duduk tawarruq." (HR. Bukhari, Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abu humaid as-sa'idi).

10. Membaca do'a tasyahud akhir

Doa Tasyahud mengandung tahiyat (ucapan penghormatan) kepada Allah dan salam kepada Nabi Muhammad SAW serta syahadatain (dua kalimat syahadat).

Bacaan do'a tasyahud akhir:

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Segala penghormatan yang berkat solat yang baik adalah untuk Allah. Sejahtera atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatannya. Sejahtera ke atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad itu adalah pesuruh Allah. Ya Tuhan kami, selawatkanlah ke atas Nabi Muhammad dan ke atas keluarganya. Sebagaimana Engkau selawatkan ke atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim. Berkatilah ke atas Muhammad dan atas keluarganya sebagaimana Engkau berkati ke atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim di dalam alam ini. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung.


11. Membaca shalawat atas nabi muhammad SAW.

Membaca shalawat kepada nabi muhammad SAW diucapkan setelah membaca do'a tasyahud akhir.

Alloh berfirman:

                                                                    إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.(QS. Al-Ahzab: 56).

12.Mengucapkan salam

RasulullohSAW bersabda:

                                                                                              مِفْتَاحُ الصَّلاَةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ
“Pembuka shalat adalah bersuci, yang mengharamkan dari perkara di luar shalat adalah ucapan takbir dan yang menghalalkan kembali adalah ucapan salam.” (HR. Ahmad, Syafi'i, Abu dawud, Dan Tirmidzi dari Ali).

13. Tertib

Tertib mengandung arti, menjalankan semua urutan shalat sesuai dengan yang disyari'atkan, yaitu mendahulukan apa yang harus didahulukan.



Thank You and Good article Rukun Shalat this time, hopefully can benefit for you all. see you in other article postings.

You are now reading the articleRukun Shalat with the link address https://siramanqolbu99.blogspot.com/2018/12/rukun-shalat.html

0 comments

Post a Comment