Keutamaan-Keutamaan Puasa Serta Misteri-Rahasianya
Pendahuluan
Puasa ialah kawasan training bagi setiap muslim buat membina dirinya, di mana masing-masing mengerjakan amalan yg dapat memperbaiki jiwa, meninggikan derajat, memotivasi untuk mendapatkan hal-hal yg terpuji dan menjauhkan diri berasal hal-hal yang Mengganggu. Juga memperkuat kemauan, meluruskan kehendak, memperbaiki fisik, menyembuhkan penyakit, dan mendekatkan seorang hamba pada rabb-nya. Dengannya pula berbagai macam dosa serta kesalahan akan diampuni, banyak sekali kebaikan akan semakin bertambah, serta kedudukan pun akan semakin tinggi.
Allah ta’ala telah mewajibkan bagi kaum muslimin buat menjalankan puasa sepanjang bulan ramadhan, bulan tersebut merupakan sayyidusy syuhuur (penghulu bulan-bulan lainnya), padanya dimulai penurunan al-qur-an. Bulan ramadhan adalah bulan ketaatan, pendekatan diri, kebajikan, kebaikan, sekaligus sebagai bulan pengampunan, rahmat serta keridhaan. Padanya juga tedapat lailatul qadar yaitu malam yg lebih baik dari seribu bulan. Tentang keutamaan bulan ini dan puasa di bulan ini telah disebutkan dalam banyak hadits, dan yg bisa kami sebutkan di antaranya:
1. Berasal abu hurairah radhiyallahu anhu, bahwa rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ (مَرَّتَيْنِ)، وَالَّذِيْ نَفْسِي بِيَدِهِ، لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ، يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي، اَلصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا.”
“puasa itu merupakan perisai. Oleh karena itu, Jika keliru seseorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah beliau berkata-kata kotor serta tidak jua berlaku kolot. Bila ada orang yg memerangi atau mencacinya, maka hendaklah beliau mengatakan, ‘sesungguhnya saya sedang berpuasa’ (sebanyak dua kali). Demi rabb yg jiwaku berada di tangan-nya, bau ekspresi orang yg berpuasa itu lebih harum pada sisi allah ta’ala daripada aroma minyak kesturi, di mana beliau meninggalkan kuliner, minuman, dan nafsu syahwatnya sebab saya (allah). Puasa itu buat-ku serta aku akan menyampaikan pahala karena itu serta satu kebaikan itu dibalas menggunakan sepuluh kali lipatnya.” [1]
Dua. Hadits yang diriwayatkan oleh hudzaifah radhiyallahu anhu, ia mengatakan, “saya pernah mendengar rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلاَةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ.”
“kesalahan seorang terhadap famili, harta dan tetangganya akan dihapuskan sang shalat, puasa dan shadaqah.” [2]
3. Hadits yg diriwayatkan asal sahl radhiyallahu anhu, ia berkata, “rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَاباً يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ: أَيْنَ الصَّائِمُوْنَ؟ فَيَقُوْمُوْنَ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ، فَإِذَا دَخَلُوْا أُغْلِقُ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ.”
‘sesungguhnya di surga itu ada satu pintu yang diberi nama ar-rayyan. Asal pintu itu orang-orang yang berpuasa akan masuk di hari kiamat kelak. Tidak ada seorang pun yg masuk melalui pintu itu selain mereka. Ditanyakan, ‘mana orang-orang yg berpuasa?’ kemudian mereka pun berdiri. Tidak ada seseorang pun yg masuk melalui pintu itu selain mereka. Jika mereka sudah masuk, maka pintu itu akan ditutup sebagai akibatnya tidak ada lagi seseorang pun yang masuk melalui pintu tadi.’” [3]
4. Hadits yang diriwayatkan dari abu hurairah radhiyallahu anhu, ia mengatakan, “rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“إِذَا جَاءَ رَمَضَانَ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ.”
‘Jika ramadhan datang, maka pintu-pintu nirwana dibuka.’” [4]
Lima. Hadits yg diriwayatkan asal abu hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata, “rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِحَتْ أبْوَابُ السَّمَاءِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِيْنُ.”
‘Jika bulan ramadhan sudah masuk, maka pintu-pintu langit akan dibuka dan pintu-pintu jahannam akan ditutup dan syaitan-syaitan pun dibelenggu.’”[5]
6. Hadits yang jua diriwayatkan dari abu hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata, “rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.”
‘barangsiapa bangun pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka akan diberikan ampunan kepadanya atas dosanya yang sudah kemudian. Dan barangsiapa berpuasa ramadhan dengan penuh keimanan serta mengharapkan pahala maka akan diberikan ampunan kepadanya atas dosanya yang sudah lalu.’” [6]
Beberapa rahasia puasa
Puasa merupakan sarana paling tangguh buat membantu memerangi hawa nafsu dan menekan nafsu syahwat sekaligus menjadi wahana pensucian jiwa dan pemberhentiannya di batas-batas allah ta’ala, pada mana beliau akan menahan lisannya berasal berbicara sia-sia, mencela, dan menyerang kehormatan orang lain, berusaha menyebar ghibah (menceritakan kejelekan atau aib orang) dan namimah (mengadu domba) ke tengah-tengah mereka, puasa pula bisa menundukkan tipu daya, pengkhianatan, kecurangan, makar, dan mencegah upaya melakukan perbuatan keji, memakan riba, menyuap serta memakan harta manusia dengan cara yg bathil dan banyak sekali macam penipuan. Selain itu, puasa jua mendorong seorang muslim untuk sesegera mungkin mengerjakan perbuatan baik, baik itu shalat juga zakat menggunakan cara yang sahih serta menyalurkan kepada pihak-pihak yang sudah dipengaruhi oleh syari’at. Beliau pula akan berusaha mengeluarkan shadaqah dan melakukan hal-hal yg bermanfaat, berkeinginan keras buat memperoleh rizki yang halal dan menghindarkan diri berasal perbuatan dosa dan keji.[7]
Dengan demikian, pada dalam puasa itu terkandung banyak keutamaan yg sangat agung. Selain itu pula memiliki banyak sekali misteri besar yang sebagian pada antaranya sudah diketahui sang banyak orang, sedang sebagian lainnya tidak diketahui.
Serta pada antara rahasia dan manfaat puasa yang paling tampak jelas artinya sebagai berikut:
Puasa ialah metode yang mantap buat melakukan perubahan
Di antara manfaat puasa yang agung adalah menjadi wahana menyiapkan seseorang muslim dengan kekuatan yg menjadikannya bisa buat melakukan perubahan pada dirinya sendiri. Dia dapat melakukan latihan melalui puasa sehari-hari sebagai akibatnya dia dapat menunda diri dari setiap hal yg dia sukai dan cintai. Dan pada penguasa nafsu dan syahwat, dia akan berkata, “tidak.”
Sungguh jawaban yang hebat Bila berada pada keridhaan allah. Jika seseorang muslim bisa mengatakan hal tersebut, berarti dia sudah berhasil mewujudkan kehormatan dan kedudukan yg tinggi atas syahwat dan ketamakannya. Sedangkan orang-orang yang tidak berpuasa merupakan orang yg tak pernah mampu mengendalikan gejolak jiwa mereka, bahkan mereka selalu tunduk kepada syahwat dan impian mereka. Mereka artinya budak-budak yang hina, bahkan lebih buruk dari budak-budak manusia. Seorang penya’ir telah berkata:[9]
“jika bukan sebab kesulitan, niscaya umat insan ini
Secara holistik akan menjadi terhormat,
Kedermawanan semakin langka
Serta keberanian berarti perang.”
Puasa menjadi cara penggemblengan tentara
Kehidupan militer menggunakan segala hal yang diharuskannya, baik itu berupa kekerasan, kekasaran, ketegaran, ketundukan di perintah, dan kedisiplinan di arahan-arahan komandan. Serta kita mampu dapatkan perwujudan secara simpel pada puasa.
Yang demikian itu sebab puasa merupakan wahana penggemblengan kekuatan fisik yang mengharuskan pelakunya menempuh satu manhaj (metode) tersendiri dalam kehidupannya, pada mana tiang penyangganya berupa ketegaran, embargo, dan bersabar atas pahit getirnya rasa lapar dan panasnya rasa haus, kelelahan fisik pada mengendalikan diri serta menahan hawa nafsu dan mengekang keinginannya, seakan-akan seorang muslim yang berpuasa itu adalah seorang tentara yang siap mendengar serta mentaati serta menjalankan perintah rabb-nya tanpa penolakan atau pembangkangan.
Bila seorang tentara itu tunduk dan berpegang di perintah serta menjalankannya pada bawah pengawasan komandan, maka orang yg berpuasa (sedang) menjalankan perintah tanpa supervisi asal seorang pun, kecuali dari allah yg mahahidup lagi mahaberdiri sendiri, yg tidak akan pernah lengah serta tidur, mahasuci allah lagi mahatinggi.
Puasa memperkuat keinginan
Puasa dapat memperkuat impian, mendorong kemauan, mengajarkan kesabaran, membantu menjernihkan fikiran, menghidupkan pemikiran, serta mengilhami pendapat yg cerdas Bila seorang yang berpuasa dapat melangkah ke fase relaks (santai), dan melupakan aneka macam rintangan yang muncul dampak saat luang serta terkadang keputusasaan, dan saat seseorang mempunyai asa yg bertenaga sebagai akibatnya dia bisa berkata kepada pelaku kemunkaran, “ini munkar.” dia juga mampu menghadapi segala bentuk hal-hal negatif yg terdapat pada rakyat. Sehingga dengan demikian, beliau sudah sebagai seseorang anggota rakyat yg dinamis, yang akan membangun dan tidak menghambat, serta melakukan perbaikan serta tidak melakukan peng-hancuran.
Saat suatu bangsa mempunyai hasrat yang bertenaga dan akbar, maka dia tidak akan memperkenankan agresor atau penjajah buat menginjakkan kaki ke tanahnya atau ikut campur dalam menentukan bepergian hidupnya. Menggunakan kekuatan tersebut, dia jua akan bisa meraih kemenangan pada medan pertempuran melawan kebodohan, keterbelakangan, melawan nafsu syahwat, serta sanggup menembus segala rintangan pembangunan dan kemajuan.
Syaikh ad-dausari rahimahullah berkata, “menciptakan cita-cita yg kuat di pada diri bukanlah suatu hal yang simpel. Berbagai kalangan, baik serikat (organisasi) juga kalangan militer sudah berusaha membangun harapan yang bertenaga pada rakyat masa kini . Padahal, islam sudah mendahului mereka pada hal tadi di 14 abad yang lalu. Cukup besar kebutuhan seseorang muslim, khususnya buat mempunyai cita-cita kuat serta kemauan yang keras. Sang karena itu, allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan buat berjuang melawan sakit dampak rasa lapar dan haus dalam menjalankan puasa.
Oleh karena itu, telah sepatutnya bagi seorang muslim yang berpuasa buat tidak melakukan hal-hal yg merusak kekuatan ini sehabis berbuka, mengucilkan atau menghinakannya sehingga di malam harinya dia akan menghambat kuatnya hasrat yang telah beliau bangun pada siang harinya.[10]
Puasa menghasilkan akhlak mulia
Puasa merupakan daerah penggemblengan diri bagi orang yang menjalankannya buat membuat akhlak mulia, akhlak ketakwaan, kebajikan, kebaikan, kepedulian, tolong-menolong, kasih sayang, kecintaan, kesabaran, dan akhlak mulia lainnya yang dibangun sang puasa di diri orang yg menjalankannya.
Puasa bisa menghasilkan muraqabah (rasa selalu berada dalam pengawasan allah) bagi pelakunya. Bagi dirinya terdapat satu penjaga awam yg selalu mengawasi dirinya agar tak terdapat sesuatu pun yg bersumber asal dirinya yang bertentangan dengan syari’at. Dialah yg membinanya berasal pada sebagai akibatnya darinya muncul amal-amal lahiriah yang tunduk di pengawasan ini.
Pernahkah engkau melihat orang yg berpuasa dengan penuh kejujuran serta kesungguhan pada rabb-nya melakukan kebohongan kepada orang lain? Pernahkah kamu melihatnya secara tulus lapang dada menjalankan puasanya dan lalu melakukan kemunafikan pada rakyat? Sesungguhnya keikhlasan itu adalah satu bagian utuh yg tidak mungkin dipisahpisahkan, di mana puncaknya adalah nrimo kepada allah subhanahu wa ta’ala. Oleh karena itu, barangsiapa yang tulus ikhlas karena allah subhanahu wa ta’ala, maka sangat mustahil baginya untuk melakukan penipuan, kecurangan atau berkhianat. Sang karena itu, puasa artinya galat satu faktor dasar sekaligus pendalaman akhlak, pembangunan sekaligus pembentukannya buat mengambil satu sifat amaliyah (perbuatan) yg semuanya berkumpul di buahnya yg cukup jelas yg telah diingatkan sang allah subhanahu wa ta’ala pada dalam kitab -nya: (لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ)“supaya kalian bertakwa.”
Ibnul qayyim rahimahullah mengatakan, “puasa mempunyai pengaruh yg sangat bertenaga pada menjaga anggota tubuh yang bersifat lahiriah serta jua kekuatan bathin dan melindunginya asal faktor-faktor pencemaran yg merusak. Bila faktor-faktor pencemaran tadi sudah menguasai dirinya, maka beliau akan rusak.
Dengan demikian, puasa akan menjaga kejernihan hati serta kesehatan anggota badan sekaligus akan mengembalikan segala sesuatu yang sudah berhasil dirampas sang nafsu syahwat. Puasa adalah pembantu yg paling besar pada merealisasikan ketakwaan…”[11]
Puasa mewujudkan ketenangan jiwa
Pergolakan akan berlangsung monoton antara jiwa yg menyuruh berbuat kejahatan menggunakan jiwa yg menyuruh berbuat kebaikan. Setiap kemaksiatan yang dilakukan sang seorang muslim artinya dampak berasal penguasaan jiwa yang memerintahkan berbuat kejahatan. Sedangkan setiap upaya pendekatan pada allah yang dilakukan oleh seseorang muslim merupakan senjata kuat yg digunakan sang jiwa yang memerintahkan berbuat kebaikan.
Sang sebab itu, puasa akan membangun kekuasaan jiwa, menguatkan serta meneguhkannya buat melaksanakan risalahnya serta memfungsikan kiprahnya pada menjaga kedamaian serta kenyamanan pada diri seseorang. Peranan penting asal kekuasaan jiwa itu adalah pengarahan melalui kecaman dan teguran yg keras setiap kali gangguan jiwa berupaya buat mengajak pada kejahatan, memperdayanya atau menjebaknya supaya tunduk kepadanya. Demikianlah, banyak sekali pertempuran bersembunyi pada pada jiwa serta banyak sekali kekuatan kebaikan akan menang, yang selanjutnya kedamaian serta rasa aman akan menyelimut pada jiwa, lalu beralih ke semua anggota badan sebagai akibatnya bagian yang lain pun menikmati rasa aman serta kenyamanan. Akhirnya semua kebaikan terealisasi bagi setiap muslim yg menjalankan puasa.
Puasa merupakan galat satu wujud berasal kesatuan umat islam
Puasa adalah satu penampakan praktis berasal banyak sekali penampakan kesatuan kaum muslimin, kesetaraan antara si kaya dan si miskin, penguasa dan warga , orang tua serta anak mungil, serta pria dan perempuan . Mereka berpuasa buat rabb mereka, seraya memohon ampunan-nya dengan menunda diri berasal makan pada satu saat serta berbuka dalam satu waktu pula. Mereka sama-sama mengalami rasa lapar serta berada pada pelarangan yg sama di siang hari, sebagaimana mereka mempunyai kedudukan yang sama dalam mengibarkan syi’ar-syi’ar lain yang berkenaan menggunakan puasa.
Dengan demikian, puasa merealisasikan semacam kesatuan tujuan, rasa, nurani, serta daerah kembali pada rakyat yg berpuasa.
Secara holistik, umat islam berdiri dalam satu barisan di satu isu terkini eksklusif setiap tahun serta dalam beberapa hari eksklusif di antara semua umat insan ini. Ia adalah barisan penghubung antara bangsa-bangsa yang kuat, antara komponen asal umat islam secara keseluruhan, meskipun tempat tinggal mereka berjauhan serta berada pada satu ikatan yg ditempatkan di hadapan satu pengalaman, yang memiliki satu impak serta pada satu penampakan kebersamaan.
Menggunakan demikian, hati dan perasaan mereka akan sebagai semakin erat serta akrab sehingga menjadi satu hati yang mengarah kepada kehidupan menggunakan satu pandangan.
Inilah satu teladan yang baik bagi persatuan antara berbagai rakyat asal umat ini, bahkan menjadi teladan yang ideal bagi setiap kesatuan pada kehidupan ini. Karena, dia ialah kesatuan yg bersumber asal nurani dan membangun masa depan dan tempat pulang serta membangkitkan aneka macam kemuliaan berasal pada diri yg nampak secara lahiriahnya, sehingga terwujudnya firman allah subhanahu wa ta’ala:
وَإِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ
“sesungguhnya (kepercayaan tauhid) ini merupakan kepercayaan kalian semua, kepercayaan yang satu dan saya adalah rabb kalian, maka bertakwalah kepada-ku.” [al-Mu’minun/23: 52]
Kesatuan yang diwujudkan oleh puasa ini merupakan kesatuan permulaan, sebab beliau adalah buah dari ibadah yg benar-benar-sungguh.
Kesatuan nurani, karena ia bersumber dari amal perbuatan perasaan yg didasarkan pada perencanaan jiwa humanisme.
Kesatuan tempat balik , karena dia menggiring umat ini secara holistik pada satu tempat balik yang berakhir padanya serta berdiam di sana, yaitu takwa yg allah subhanahu wa ta’ala telah menjadikannya sebagai butir dari puasa.
Kesatuan rasa, karena dia menyatukan rasa dan perasaan umat pada satu tujuan dan menempatkannya di satu jalan.
Kesatuan ‘aqidah, karena dia bersumber asal keimanan dan keyakinan dan bertengger di udara takwa serta ibadah.[12]
Pada penampilannya yang cukup mengesankan, kesatuan ini menyampaikan gambaran yang sahih tentang kesatuan akbar yg menyamaratakan semua anggota umat meskipun terdapat disparitas jenis, rona kulit, serta kebangsaan. Jika engkau ingin pertanda hal tadi, silakan arahkan pandangan-mu pada waktu berbuka di negara yang safety, di baitullah, buat menyaksikan seratus ribu lebih orang yg berbuka beserta dalam satu saat. Pernahkah kamu menyaksikan tampilan kesatuan yang lebih jelas asal ini? Di hakikatnya, yg buta itu bukanlah pandangan mata, namun hati yang terdapat di dalam dada.
Puasa memiliki imbas besar bagi kesehatan secara umum
Sesungguhnya di puasa itu terkandung kesehatan yang besar menggunakan semua maknanya, baik kesehatan badan, perasaan, juga rohani.
Menggunakan demikian, puasa dapat memperbaharui kehidupan seorang menggunakan diperbaharuinya sel-sel serta dibuangnya sel-sel yang sudah tua serta tewas dan diistirahatkannya perut dan organ pencernaan. Puasa juga bisa memberikan perlindungan terhadap tubuh, membersihkan perut asal sisa -residu makanan yang tak bisa dicerna serta jua asal kelembaban yang ditinggalkan sang makanan dan minuman.
Banyak para dokter menjelaskan berbagai manfaat puasa, pada antaranya bahwa puasa dapat mempertahankan kelembaban insidentil sekaligus membersihkan pencernaan berasal racun yang ditimbulkan oleh kuliner yg tidak sehat, dan mengurangi lemak pada perut yg sangat berbahaya bagi jantung, yang beliau sama seperti pengasingan kuda yg akan bisa menambah kekuatannya buat berkiprah serta lari.
Sedangkan kesehatan rohani yang ditimbulkan sang puasa artinya berupa bimbingan yang diberikan kepada orang-orang yang berpuasa sebab allah subhanahu wa ta’ala, mengetahui tujuan berasal penciptaan mereka, mempersiapkan mereka buat merogoh semua wahana takwa yg akan melindunginya dari kehinaan, kerendahan, serta kerugian di global serta akhirat. Di akhirnya hati mereka menjadi selamat asal penyakit syubhat serta penyakit syahwat yg sudah menimpa banyak orang.
Syaikh ‘abdul ‘aziz bin baaz telah mengatakan, “di puasa itu ada banyak manfaat dan hikmah yang besar , pada antaranya ialah pencucian, penggemblengan dan pensucian jiwa dari akhlak tercela dan sifat-sifat jelek, mirip tamak, rakus serta kikir, buat kemudian dibiasakan menggunakan akhlak mulia seperti sabar, santun, senang memberi, murah hati, dan pengerahan jiwa buat mengerjakan segala hal yg diridhai allah dan dapat mendekatkan diri pada-nya.
Manfaat puasa lainnya merupakan membuat seseorang hamba dapat tahu dirinya sendiri dan pula kebutuhannya, kelemahan serta kebutuhan dirinya akan rabb-nya, jua mengingatkan diri akan keagungan nikmat allah yang diberikan kepadanya, serta mengingatkan akan kebutuhan saudara-saudaranya yg hayati miskin, sebagai akibatnya mengharuskan dirinya buat bersyukur pada allah subhanahu wa ta’ala sekaligus memohon pertolongan agar dilimpahkan banyak sekali kenikmatan buat selalu mentaati-nya serta mencintai saudara-saudaranya yg hidup miskin sekaligus bisa berbuat baik pada mereka.
Selain itu, manfaat puasa juga dapat membersihkan tubuh asal pencemaran yg jelek serta memberikan kesehatan dan kekuatan. Hal tersebut telah diakui sang poly dokter. Bahkan mereka sudah poly mengobati pasien mereka dengan memakai puasa ini.” [13]
Thank You and Good article Keutamaan-Keutamaan Puasa Serta Misteri-Rahasianya this time, hopefully can benefit for you all. see you in other article postings.
You are now reading the articleKeutamaan-Keutamaan Puasa Serta Misteri-Rahasianya with the link address https://siramanqolbu99.blogspot.com/2019/01/keutamaan-keutamaan-puasa-serta-misteri.html
0 comments
Post a Comment